Strawberry Info

pancasari strawberry
Lihat profil lengkapku

Ads code

Lencana Facebook

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Enews And Updates

Apa kesan Anda?

Pages

Minggu, 26 Februari 2012

Pemasaran Buah Strawberry di Desa Pancasari


Setelah buah strawberry dipanen, maka buah tersebut harus segera dipasarkan karena buah ini sangat cepat busuk bila tidak ditangani dengan baik. Sebelum dipasarkan, biasanya buah ini dikumpulkan di tempat semacam gudang dan dilakukan proses Sortasi atau pemilahan buah berdasarkan kriteria tertentu seperti bentuk, warna, ukuran, dan kriteria lainnya. Hal ini sangat penting dilakukan mengingat pasar yang dituju berbeda-beda dan setiap pasar tersebut menginginkan gradetersendiri.
Seusai disortir, buah ini dibersihkan dan dicuci menggunakan air bersih serta dibersihkan dari daun-daun yang masih menempel. Tahap selanjutnya adalah pengemasan buah tersebut dalam berbagai kemasan yang biasanya menggunakan plastik mika. Pengemasan juga menentukan penjualan terutama untuk pemasaran di supermarket. Buah dikemas di dalam wadah plastik transparan atau putih kapasitas 0,25-0,5 kg dan ditutup dengan plastik lembar polietilen. Bila buah tidak akan dipasarkan secepatnya, bisa dilakukan proses penyimpanan. Penyimpanan dilakukan di rak dalam lemari pendingin 0-1 oC.
Pembelian buah ini umumnya bisa langsung di cari dikebun-kebun petani di Desa Pancasari. target lainnya adalah pasar-pasar di Buleleng, Denpasar, dan Badung. Pemasaran buah ini pun merambah ke berbagai hotel dan restoran. Supermarket pun menjadi sasaran para petani namun buah yang dijual memiliki kriteria yang terbaik. Harga penjualannya pun berbeda dengan yang dijual di pasar-pasar biasa. Buah yang dijual ke supermarket ini merupakan buah yang berkualitas baik, sedangkan buah yang jelek (biasa disebut monkey face) tidak dibuang tetapi digunakan sebagai bahan baku jus, sirup, dan selai.
Karena buah ini cepat rusak, maka harus disimpan dengan baik. Strawberry yang tidak laku dijual segera biasanya disimpan di lemari es. Dalam bentuk beku, harga strawberry lebih rendah dari yang lain yaitu sekitar Rp. 30.000/kg. Strawberry beku ini juga banyak yang dijual ke penjual minuman dan jus.
Ada juga petani yang sudah modern. Mereka sudah mulai memasarkan hasil panenannya di kancah elektronik, seperti televisi lokal, radio lokal, bahkan melalui internet dengan menggunakan webblog. Seperti yang dilakukan oleh Pancasari Strawberry. Pedagang ini memasarkan buah strawberry organiknya melalui web dengan memberikan daftar harga sesuai grade-grade yang ada. Seperti Grade A Rp. 35.000/ Kg, Grade B Rp. 30.000/ kg, Grade AB Rp. 32.000/ Kg, Grade C Rp. 25.000/ kg. Harga tersebut sudah dipacking dengan plastik wrapping di dalam plastik mika @ 250 gram.
Umumnya, petani di Bali masih menggunkan cara konvensional dalam memasarakan produknya. Hanya segelintir orang yang mulai menggunakan teknologi untuk memasarkan produknya, seperti melalui jaringan internet. Hampir kebanyakan pelanggan besar seperti perusahaan pengolahan mendapat info adanya produksi strawberry di Desa Pancasari ini karena adanya web tersebut. Dengan melakukan pemasaran lewat internet, para petani mendapat beberapa keuntungan antara lain:
1. Jangkauan pemasaran luas, tidak hanya dalam negeri tapi pangsa luar negeri pun dapat kita jangkau.
2. Dapat dipantau di rumah atau dimana saja, hanya dengan menyediakan komputer dan jaringan internet, serta telepon sebagai tambahan fasillitas.
3. Bisa online 24 jam, tidak seperti toko biasa yang ada batasan waktu untuk menjual produknya.
4. Biaya yang dikeluarkan relative murah dibanding hasil yang didapat, dengan produk pertanian bisa diakses oleh masyarakat luas, kapanpun dan dimana pun.
5. Perusahaan kecil pun bisa lebih memiliki daya saing.
6. Pekerja yang dibutuhkan sedikit untuk melakukan pemasaran ini.
7. Mempermudah para petani mendapatkan kolega atau partner baik dalam negeri maupun luar negeri untuk bekerjasama memasarkan produk pertanian.
8. Selain melakukan pemasaran, petani juga bisa mengetahui informasi dan teknologi terbaru tentang dunia pertanian, sehingga bisa meningkatkan usahanya.
Dalam pemasaran strawberry ini, tidak terlalu banyak petani yang melakukan promosi. Hal ini tidak terlalu diperlukan sebab hampir sebagian besar hasil mereka sudah terjual. Namun, ada beberapa orang yang sudah mulai mengerti konsep pemasaran yang baik Mereka sudah melakukan promosi kecil-kecilan dengan menggunakan iklan, face-to-face, dan bahkan ada yang sudah mempromosikan produknya di blog-blog tentang pertanian.

Produksi Tanaman Strawberry khususnya di Desa Pancasari


Seperti yang telah dijelaskan di atas, tanaman strawberry ini hanya bisa tumbuh di daerah yang beriklim tidak terlalu basah, lahan setinggi 1000-1500 meter dpl, curah hujan 600-700 mm/tahun, temperatur 17–20 o C, Kelembaban udara antara 80-90%, dan lamanya penyinaran cahaya matahari yang dibutuhkan dalam pertumbuhan adalah 8–10 jam setiap harinya sehingga bila kita ingin menanam strawberry di Bali maka hanya sedikit daerah yang bisa membudidayakannya. Salah satu tempat tersebut adalah daerah Desa Pancasari, perbatasan antara Kabupaten Tabanan dan Buleleng. Di Desa pancasari, strawberry dapat tumbuh dengan baik dengan juga dibantu oleh beberapa cara perawatan dan pemeliharaan. Bila dapat dikelola dengan baik maka tanaman strawberry ini dapat menghasilkan buah sebanyak 50-60 kg/hari untuk 1 ha lahan tanam. Namun, bila musim hujan sudah datang maka produksi ini dapat turun drastis bahkan tidak berbuah sama sekali.

Buah strawberry yang sudah dapat dipanen memiliki ciri-ciri yaitu:

1. Buah sudah agak kenyal dan agak empuk.

2. Kulit buah didominasi warna merah: hijau kemerahan hingga kuning kemerahan.

3. Buah berumur 2 minggu sejak pembungaan atau 10 hari setelah awal pembentukan buah

Cara pemanenan buahnya dilakukan dengan menggunting bagian tangkai bunga dengan kelopaknya. Panen dapat dilakukan dua kali seminggu.

Strawberry

Strawberry merupakan tanaman buah berupa herba yang rata-rata memiliki 200 biji kecil per satu buahnya yang berasal dari benua Amerika yaitu Chili. Ada 700-an macam jenis strawberry. Salah satu jenis spesiesnya bernama Fragaria chiloensis L. Jenis ini yang menyebar ke berbagai negara Amerika, Eropa dan Asia. Spesies yang lainnya yaitu F. vesca L. Yang satu ini lebih menyebar luas dibandingkan spesies lainnya. Jenis strawberry ini pula yang pertama kali masuk ke Indonesia. Warna merah pada strawberry matang sangat beralasan. Warna merah itu disebabkan karena buah ini kaya pigmen warna antosianin dan mengandung antioksidan tinggi. Selain antioksidan tersebut, ia juga kaya serat, rendah kalori, dan mengandung vitamin C, folat, potassium, serta asam ellagic.

Jenis tanaman strawberry sulit dikembangkan pada iklim yang terlalu basah. Jika dipaksakan, produk ini jadi rentan terhadap hama, jamur, bakteri, ulat tanah, dan rayap. Begitu juga jika berkebun di lahan terbuka, menurut ahli bahwa buahnya akan cepat busuk, apalagi ketika musim hujan.